Korban Konflik Aceh Gugat
Korban Konflik Aceh Tuntut Pembangunan Rumah
Suara Pembaruan, 7 Agustus 2006
[BANDA ACEH] Sekitar 300 warga korban konflik dari Desa Mane dan Turucut, Kecamatan Gumpang Mane, Kabupaten Pidie, Senin (7/8) mendatangi markas Aceh Monitoring Mission (AMM) di Banda Aceh, guna menuntut pemerintah segera membangun rumah mereka yang hancur semasa konflik.
Ratusan korban konflik laki-laki dan perempuan itu datang ke Banda Aceh dengan menggunakan bus, truk, dan mobil pick-up, di dalam rombongan juga ada anak-anak yang dibawa oleh ibu mereka.
Di markas AMM, pengunjuk rasa membentangkan karton bertuliskan tuntutan agar pemerintah segera menyalurkan dana kompensasi bagi korban konflik, membangun rumah mereka yang rusak dan pembatalan pembangunan markas TNI di Mane serta meminta AMM mengajak GAM-RI kembali berunding guna menyempurnakan Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh (UU PA).
Pendemo disambut press officer AMM, Faye Belnis bersama dua staf AMM lain. Puluhan personel polisi dari Poltabes Banda Aceh ikut mengamankan aksi itu dengan dipimpin Kapoltabes Kombes Pol Zulkarnain.
Koordinator aksi, Agussalim mengatakan, kedatangan mereka ke markas AMM untuk menuntut supaya pemerintah segera menyalurkan dana kompensasi dan membangun kembali rumah yang telah hancur semasa konflik. "Kami tidak akan kembali ke kampung selama tidak ada kepastian dari pemerintah yang disampaikan langsung di depan AMM," tegasnya.
Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah membatalkan pembangunan Batalyon TNI Kompi E 113/Jaya Sakti di Desa Mane, Kecamatan Mane. "Kami mendesak pihak GAM-RI kembali ke meja perundingan guna melakukan dialog penyempurnaan UU PA sesuai dengan MoU Helsinki. AMM harus objektif meluruskan pertikaian politik GAM dan RI, khususnya tentang UU PA," katanya.
Usai membacakan tuntutan di hadapan staf AMM, Agussalim mengatakan, mereka tidak akan kembali ke Mane sebelum tuntutan dipenuhi pemerintah. Mendengar pernyataan Agussalim, staf AMM kebingungan. Namun mereka menyarankan supaya massa jangan berkumpul di depan markas AMM. [147]
Suara Pembaruan, 7 Agustus 2006
[BANDA ACEH] Sekitar 300 warga korban konflik dari Desa Mane dan Turucut, Kecamatan Gumpang Mane, Kabupaten Pidie, Senin (7/8) mendatangi markas Aceh Monitoring Mission (AMM) di Banda Aceh, guna menuntut pemerintah segera membangun rumah mereka yang hancur semasa konflik.
Ratusan korban konflik laki-laki dan perempuan itu datang ke Banda Aceh dengan menggunakan bus, truk, dan mobil pick-up, di dalam rombongan juga ada anak-anak yang dibawa oleh ibu mereka.
Di markas AMM, pengunjuk rasa membentangkan karton bertuliskan tuntutan agar pemerintah segera menyalurkan dana kompensasi bagi korban konflik, membangun rumah mereka yang rusak dan pembatalan pembangunan markas TNI di Mane serta meminta AMM mengajak GAM-RI kembali berunding guna menyempurnakan Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh (UU PA).
Pendemo disambut press officer AMM, Faye Belnis bersama dua staf AMM lain. Puluhan personel polisi dari Poltabes Banda Aceh ikut mengamankan aksi itu dengan dipimpin Kapoltabes Kombes Pol Zulkarnain.
Koordinator aksi, Agussalim mengatakan, kedatangan mereka ke markas AMM untuk menuntut supaya pemerintah segera menyalurkan dana kompensasi dan membangun kembali rumah yang telah hancur semasa konflik. "Kami tidak akan kembali ke kampung selama tidak ada kepastian dari pemerintah yang disampaikan langsung di depan AMM," tegasnya.
Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah membatalkan pembangunan Batalyon TNI Kompi E 113/Jaya Sakti di Desa Mane, Kecamatan Mane. "Kami mendesak pihak GAM-RI kembali ke meja perundingan guna melakukan dialog penyempurnaan UU PA sesuai dengan MoU Helsinki. AMM harus objektif meluruskan pertikaian politik GAM dan RI, khususnya tentang UU PA," katanya.
Usai membacakan tuntutan di hadapan staf AMM, Agussalim mengatakan, mereka tidak akan kembali ke Mane sebelum tuntutan dipenuhi pemerintah. Mendengar pernyataan Agussalim, staf AMM kebingungan. Namun mereka menyarankan supaya massa jangan berkumpul di depan markas AMM. [147]
0 Comments:
Post a Comment
<< Home