Sipon dirawat di rumah sakit, IKOHI terus menuntut negara
Selama seminggu sejak 31 Januari sampai 8 Februari 2011, Dyah Sujirah atau yang kita kenal dengan nama Mbak Sipon dirawat di rumah sakit di Solo. Mbak Sipon adalah istri dari Wiji Thukul, salah satu dari 13 orang aktifis pro demokrasi yang dihilangkan secara paksa oleh penguasa Orde Baru pada tahun 1998.
Mbak Sipon menderita sakit Diabetes Melitus yang cukup akut. Penyakit yang dideritanya ini diperburuk oleh kekecewaannya pada pemerintah yang ia anggap selalu mempermainkan dirinya, dengan tidak menuntaskan kasus yang menimpa suaminya.
Presiden SBY pernah berjanji untuk menuntaskan kasusnya tersebut. Juga, DPR telah mengeluarkan rekomendasi kepada Presiden SBY agar menuntaskan kasus yang melibatkan 13 orang yang masih hilang. Staf khusus presiden bidang HAM, Denny Indrayana juga telah berjanji untuk menangani kasus tersebut, setalah ia mengatakan mendapat perintah dari Presiden SBY untuk merumuskan jalan keluarnya.
Mbak Sipon hanyalah salah satu dari ribuan korban pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rejim Orde Baru yang masih diabaikan oleh negara.
IKOHI dan keluarga korban kini hendak menagih (kembali) tanggung jawab negara yang belum muncul-muncul itu.
Sampai jumpa sebentar lagi, Bapak Presiden SBY!
2 Comments:
At Saturday, February 12, 2011 11:07:00 AM, Anonymous said…
mana janjimu SBY??
At Friday, December 16, 2011 12:03:00 PM, jasa penerjemah tersumpah said…
selalu orang kecil yang menjadi korban...hanya satu kata yang mungking harus dan terus di suarakan buat pemerintah..."mana janjimu???"
salam kenal n sukses selalu.thanks
Post a Comment
<< Home