Victor da Costa dipilih menjadi Ketua Ikohi Jabodetabek
Konferensi Daerah (Konferda) Ikohi Jabodetabek diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 27 Maret 2010 di Gedung Joeang, Jakarta Pusat. Konferda merupakan forum tertinggi di organisasi korban daerah Jabodetabek. Konferda ini dimulai dari pukul 09.30 dan berakhir pada pukul 17.00. Sebagai wadah korban, forum ini sangat ideal bagi korban karena di forum inilah peserta Konferda mempunyai ruang untuk memberikan pandangannya, masukannya dan juga harapanya terhadap organisasi korban.
Peserta yang hadir cukup banyak yaitu kurang lebih 100 orang yang terdiri dari para korban dan keluarga korban dariberbagai kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Jakarta dan sekitarnya, juga tamu undangan dari NGO sebagai peninjau.
Acara Konferda ini diawali dengan Diskusi Publik dengan tema “Menyatukan Perjuangan untuk Pemenuhan Hak-hak Korban”. Nara sumber yang diundang sebagai pembicara adalah:
1. Ridha Saleh ( Wakil Ketua Komnas HAM).
2. Galuh Wandita (Senior Associate ICTJ)
3. Esther Indahyani Jusuf (Direktur SNB)
4. Victor Da Costa (Kontras)
Seperti biasanya, diskusi ini kemudian dilanjutan dengan tanya jawab jawab bagi peserta korban yang ingin menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya, sehingga ada pembicaraan interaktif yang bisa membuka wawasan korban lebih luas lagi.
Setelah 2 jam diskusi kemudian diteruskan dengan Laporan Pertanggungjawaban Ketua Ikohi Jabodetabek oleh Wanma Yetti. Dalam laporannya dipaparkan secara singkat mengenai bagaimana kinerja Ikohi Jabodetabek selama tiga tahun ini, apa saja yang sudah dikerjakan dan hambatannya serta rekomendasi ke depan. Dari sanalah kemudian penting bagi Ikohi Jabodetabek untuk periode berikutnya mulai merumuskan program yang akan dilakukan dengan memperhatikan masukan-masukan dari para peserta. Sebagai bentuk keterlibatan korban dalam organisasi korban maka di susun rencana program yang dikemas dalam “Rencana Program Umum”.
Dalam Konferda ini diadakan pemilihan pengurus (Ketua, Sekretaris dan Wakil Presidium). Sesuai keputsan Konferda maka sebagai Ketua terpilih adalah Victor da Costa dan Sri Hidayah sebagai Sekretaris. Sedangkan Wilson dipilih sebagai wakil presidium IKOHI Jabodetabek untuk kepengurusan periode 2010/2013.
Victor, Ketua Ikohi Jabodetabek merupakan aktivis PRD yang menjadi salah satu korban penculikan pada tragedi 26 Juli 1996 yang terjadi di kantor PDI di jalan Diponegoro Jakarta. Victor sempat diculik dan disekap selama 2 minggu lalu dipenjara selama 2 tahun dan baru dikeluarkan pada tahun 1998. Kemudian Victor mulai bergabung dengan KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) hingga tahun 2010 ini.
Hydha yang terpilih sebagai Sekretaris Ikohi Jabodetabek selain mantan aktifis di kampus, juga merupakan bagian dari keluarga korban penculikan 1998. Hydha mempunyai hubungan emosional yang sangat dekat dengan Leonardus Nugroho yang biasa disapa “Gilang” salah satu kader PRD (Partai Rakyat Demokratik) Solo yang hilang dan diketemukan tewas pada tanggal 21 Mei 1998. Selain itu juga mempunyai hubungan keluarga yang sangat dekat dengan Korban 65 yaitu Mbah Puji yang tinggal di Panti Jompo Waluya Sejati Abadi.
Tersebut diatas adalah sekelumit profil tentang pengurus Ikohi Jabodetabek terpilih.
Dari proses Konferda tersebut kemudian muncul rancangan program yang akan dijalankan pengurus Ikohi Jabodetabek kedepan, dengan memaksimalkan pada dua departemen yang merupakan turunan dari program Federasi IKOHI, yaitu Departemen Pemulihan dan Departemen Penguatan Kapasitas dan Pengembangan Organisasi.
Dalam struktur kepengurusannya, Ikohi Jabodetabek memprioritaskan korban dan keluarga korban untuk menjadi pengurus, karena ini akan lebih representatif bagi korban selain juga sebagai salah satu upaya pemberdayaan.
Sebagai penutupan acara Konferda ini diakhiri dengan pembacaan pernyataan atau deklarasi Ikohi Jabodetabek sebagai Anggota Federasi IKOHI.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home